Submersible Pump

Submersible Pump

Seperti namanya, pompa submersible dirancang untuk bekerja dengan seluruh rakitan, terdiri dari pompa dan motor, terendam penuh dalam cairan atau media untuk diolah. Jenis pompa ini memiliki motor tertutup rapat yang dekat dengan bodi pompa. Selungkup kedap air di sekitar motor biasanya diisi dengan minyak untuk melindunginya dari kerusakan dengan mencegah masuknya cairan apapun yang bisa menyebabkan korsleting.

Saat pompa terendam ada tekanan fluida positif di inlet pompa. Kondisi ini dapat menciptakan efisiensi yang lebih besar karena lebih sedikit energi yang dibutuhkan untuk memindahkan fluida melalui jalur cairan pompa

Pompa submersible beroperasi dengan mendorong, bukan menarik, cairan selama proses pemompaan. Ini sangat efisien karena pompa menggunakan kepala cairan yang terendam untuk beroperasi dan tidak ada energi yang dikeluarkan untuk menarik cairan ke dalam pompa. Efek positif dari pompa yang terendam adalah motor didinginkan oleh cairan di sekitarnya, mencegah panas berlebih.

Banyak pompa submersible di industri minyak dan gas beroperasi sesuai prinsip Electric Submersible Pumping (ESP). Ini adalah metode hemat biaya untuk mengangkat sejumlah besar cairan dari sumur dalam. Motor yang digunakan dalam sistem ESP dirancang untuk beroperasi di bawah suhu dan tekanan tinggi. Mereka membutuhkan kabel listrik khusus dan bisa mahal untuk dijalankan.

Keuntungan dan Kerugian Pompa Submersible

Pompa submersible menawarkan beberapa keunggulan utama dibandingkan jenis pompa lainnya:

  1. Priming: Mereka tidak harus prima. Mereka adalah self pri priming karena mereka beroperasi di bawah permukaan cairan yang dipompa.
  2. Kavitasi: Karena mereka sepenuhnya terendam, pompa submersible tidak rentan terhadap kavitasi. Ini bisa menjadi masalah dengan pompa sentrifugal dan jenis pompa perpindahan positif lainnya.
  3. Efisiensi: Saat pompa terendam ada tekanan fluida positif di inlet pompa. Kondisi ini dapat meningkatkan efisiensi karena lebih sedikit energi yang dibutuhkan untuk memindahkan fluida melalui jalur cairan pompa.
  4. Kebisingan: Terendam, pompa ini sangat sepi di kebanyakan aplikasi.

Ada juga beberapa kelemahan yang harus dihadapi:

  1. Aksesibilitas: Pompa submersible seringkali tidak mudah diakses untuk pemeriksaan rutin atau perawatan, terutama pada aplikasi sumur dalam. Hal ini membuat sulit melakukan perawatan preventif dan pada banyak aplikasi pompa dibiarkan berjalan sampai mereka rusak dan perlu diganti.
  2. Korosi: Terlalu lama terpapar cairan apa pun akan menyebabkan korosi. Pompa submersible sering digunakan untuk menangani cairan yang bersifat korosif dan abrasif. Segel sangat rentan terhadap korosi, yang menyebabkan kebocoran dan kerusakan pada motor. Untuk menangkal korosi, pompa ini perlu dibuat dari material tahan korosi, yang dapat membuatnya lebih mahal daripada jenis pompa lain dengan kapasitas yang sama.

Bila memungkinkan, pompa submersible harus diperiksa sesering mungkin. Dengan cara ini, perbaikan yang diperlukan dapat dilakukan untuk memperpanjang umur pompa.
Aplikasi Pompa Submersible

Pompa submersible umumnya sangat andal dan mampu beroperasi dengan baik dalam kondisi yang keras. Mereka dibuat dengan coran besi yang kuat dan terlindungi dari korosi dengan epoxy berlapis.

Beberapa aplikasi utama untuk pompa ini:

  1. Air Limbah: Pompa submersible banyak digunakan di industri pasir dan air limbah. Mereka sering digunakan di stasiun pompa dan angkat karena mereka kompak dan lebih murah untuk dipasang daripada pompa lain.
  2. Pengolahan limbah: Aplikasi ini membutuhkan pompa submersible, seperti pompa grinder, yang dapat mengangkut material padat tanpa halangan dari inlet pompa ke pembuangan. Pompa ini sering kali mengurangi bahan limbah menjadi partikel untuk memudahkan penanganan dan pengolahan hilir.
  3. Pemompaan Sump: Pompa celup sering digunakan untuk menghilangkan air yang terkumpul di daerah dataran rendah atau lubang tempat air dapat terkumpul. Contohnya adalah menghilangkan kolam tailing dari operasi penambangan atau menghilangkan air dari ruang bawah tanah sebuah bangunan karena banjir.
  4. Pengerukan: Pompa ini digunakan oleh otoritas pelabuhan untuk mengeruk pelabuhan. Mereka harus dirancang khusus untuk menangani cairan dengan kandungan padat tinggi.
  5. Wells: Sumur air dan lubang bor menggunakan pompa ini untuk mengangkat air ke permukaan. Industri minyak dan gas bumi menggunakan pompa submersible ESP untuk mengangkat minyak ke permukaan dari sumur dalam.
  6. Pertambangan: Tambang menggunakan pompa submersible ESP yang dirancang berbeda dari yang digunakan dalam industri minyak dan gas bumi. Mereka harus menghadapi kondisi parah karena air tambang sangat asam dan membawa padatan tersuspensi.
  7. Minyak dan gas: Banyak pompa submersible di dalam industri minyak dan gas beroperasi sesuai dengan prinsip Electric Submersible Pumping (ESP). Ini adalah metode hemat biaya untuk mengangkat sejumlah besar cairan dari sumur dalam. Motor yang digunakan dalam sistem ESP dirancang untuk beroperasi di bawah suhu dan tekanan tinggi. Mereka membutuhkan kabel listrik khusus dan biayanya mahal.